“Visma mencoba melakukan, saya tidak tahu apa…” – Tadej Pogačar kesal dengan taktik rival untuk mencoba menahannya di jersey kuning Tour de France
**Pogaar Geram: Taktik Visma yang Misterius dan Mahkota Kuning yang Rela Dilepas**Tadej Pogaar, sang juara Tour de France dua kali, menunjukkan sedikit rasa frustrasi terhadap taktik yang diterapkan tim Jumbo-Visma (kini Visma-Lease a Bike) dalam beberapa etape terakhir.
Meskipun akhirnya rela melepaskan jersey kuning kepada sahabat dan rivalnya, Mathieu van der Poel, Pogaar tak ragu menyuarakan kebingungannya atas manuver yang dilakukan tim asal Belanda tersebut.
“Visma mencoba melakukan, entahlah apa.
.
.
” ujar Pogaar dengan nada sedikit kesal, seperti mencerminkan kebingungan banyak pengamat.
“Saya tidak mengerti apa yang mereka coba lakukan.
Terkadang mereka menyerang, terkadang mereka bertahan.
Sulit untuk memprediksi apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.
“Memang, taktik Visma-Lease a Bike dalam beberapa etape terakhir terlihat kurang koheren.
Di satu sisi, mereka mencoba menekan Pogaar dengan serangan bertubi-tubi, namun di sisi lain, mereka juga terlihat seperti berusaha mengendalikan balapan untuk melindungi Jonas Vingegaard, sang juara bertahan.
Ketidakjelasan ini membuat Pogaar dan tim UAE Team Emirates kesulitan untuk membaca niat mereka.
Keputusan Pogaar untuk melepaskan jersey kuning kepada Van der Poel, di sisi lain, adalah langkah strategis yang cerdas.
Selain karena persahabatan yang erat di antara keduanya, Pogaar juga menyadari bahwa mempertahankan jersey kuning terlalu dini akan menguras tenaga timnya.
Dengan menyerahkan tanggung jawab kepada tim Alpecin-Deceuninck, UAE Team Emirates dapat sedikit bernapas dan menghemat energi untuk etape-etape krusial di pegunungan.
“Saya senang Mathieu (van der Poel) mengenakan jersey kuning,” kata Pogaar.
“Dia adalah teman baik, dan saya tahu dia akan memberikan segalanya untuk mempertahankannya.
Kami akan mendukungnya sebisa mungkin.
“Namun, di balik senyum dan kata-kata ramah, tersirat juga sebuah pesan yang jelas: Pogaar siap untuk kembali merebut jersey kuning ketika saatnya tiba.
Dengan tim yang solid dan strategi yang matang, ia akan menjadi ancaman serius bagi Vingegaard dan rival-rival lainnya.
**Analisis Mendalam:**Taktik Visma-Lease a Bike yang membingungkan mungkin merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk melemahkan Pogaar secara psikologis.
Dengan terus-menerus membuatnya menebak-nebak, mereka berharap dapat mengganggu fokus dan kepercayaan dirinya.
Namun, Pogaar adalah pebalap yang cerdas dan berpengalaman.
Ia tidak mudah terpancing emosi dan mampu tetap tenang di bawah tekanan.
Keputusan Pogaar untuk melepaskan jersey kuning adalah bukti kematangan dan kecerdasannya.
Ia tidak terpaku pada simbol, tetapi lebih fokus pada tujuan utama: memenangkan Tour de France.
Dengan menyerahkan tanggung jawab kepada Van der Poel, ia dapat menghemat energi timnya dan mempersiapkan diri untuk pertarungan yang lebih sengit di masa depan.
Tour de France tahun ini masih panjang, dan persaingan di antara Pogaar, Vingegaard, dan Van der Poel akan semakin memanas.
Taktik, strategi, dan kekuatan mental akan menjadi kunci untuk meraih kemenangan.
Kita sebagai penonton akan disuguhi tontonan yang menarik dan mendebarkan hingga etape terakhir di Champs-lyses.
Rekomendasi Artikel Terkait
Jerry Jones tentang Micah Parsons: Tidak khawatir soal masalah kontrak
**Jerry Jones T…
Tanggal Publikasi:2025-07-23
Jon Jones ‘kecewa’ Dana White tolak tempat utama Gedung Putih UFC untuknya
**Jon Jones Kec…
Tanggal Publikasi:2025-07-23
Balapan NASCAR Mendebarkan di Dover Tertunda Hujan dengan 14 Lap Tersisa, dengan 2 Pembalap Top Bersaing
**Drama Hujan d…
Tanggal Publikasi:2025-07-23
Tretter NFLPA Mengundurkan Diri di Tengah Perombakan Serikat
Tentu, ini arti…
Tanggal Publikasi:2025-07-23