Pelari Maraton Tertua di Dunia Tertabrak Mobil, Meninggal pada Usia 114 Tahun
**Pelari Maraton Tertua di Dunia, Fauja Singh, Meninggal Dunia di Usia 114 Tahun Akibat Kecelakaan**Dunia olahraga berduka.
Fauja Singh, ikon inspiratif yang memecahkan rekor sebagai pelari maraton tertua di dunia pada usia 100 tahun, telah meninggal dunia di usia 114 tahun.
Kabar tragis ini datang dari desa kelahirannya di Punjab, India, setelah ia menjadi korban tabrak lari.
Fauja Singh bukan sekadar pelari.
Ia adalah simbol ketahanan, determinasi, dan semangat pantang menyerah.
Kisahnya, dari seorang petani yang baru mulai berlari di usia 89 tahun hingga menjadi pelari maraton centenarian, telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.
Ia membuktikan bahwa usia hanyalah angka, dan batasan hanya ada di pikiran kita.
Saya ingat betul saat meliput aksinya di Toronto Marathon pada tahun 2011.
Di tengah kerumunan pelari yang lebih muda, Fauja Singh, dengan janggut putihnya yang ikonik dan senyum lebarnya, berlari dengan semangat yang membara.
Ia menyelesaikan maraton tersebut dalam waktu delapan jam lebih, sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat usianya yang sudah seabad.
“Tanda air” yang ditinggalkan Fauja Singh jauh melampaui catatan waktu dan rekor dunia.
Ia adalah duta besar bagi gaya hidup sehat, menginspirasi orang-orang dari segala usia untuk bangkit dan bergerak.
Ia menekankan pentingnya nutrisi yang baik, olahraga teratur, dan yang terpenting, pikiran yang positif.
Statistik memang berbicara banyak.
Fauja Singh telah menyelesaikan delapan maraton, termasuk London, Toronto, dan New York City.
Ia memegang rekor dunia untuk kategori usia 90 dan 100.
Namun, angka-angka ini tidak menceritakan keseluruhan kisah.
Kisah Fauja Singh adalah tentang keberanian, ketekunan, dan kemampuan manusia untuk melampaui batas yang dianggap mustahil.
Kematian Fauja Singh merupakan kehilangan besar bagi komunitas olahraga dan bagi kita semua yang percaya pada kekuatan semangat manusia.
Meskipun ia telah tiada, warisannya akan terus hidup, menginspirasi generasi mendatang untuk mengejar impian mereka, tanpa memandang usia.
Saya pribadi merasa sangat beruntung pernah bertemu dan meliput kisah Fauja Singh.
Ia adalah pria yang rendah hati, ramah, dan penuh semangat.
Ia meninggalkan kesan yang mendalam pada saya, dan saya akan selalu mengingatnya sebagai salah satu atlet yang paling menginspirasi yang pernah saya temui.
Selamat jalan, Fauja Singh.
Anda akan selalu dikenang sebagai “Turban Tornado” – pelari yang membuktikan bahwa usia hanyalah angka, dan mimpi tidak memiliki batasan.
Rekomendasi Artikel Terkait
Cal Raleigh Sukses, 4 dari 5 Tantangan Balikkan Keputusan dalam Penggunaan Umpire Robot Pertama di All-Star
## Cal Raleigh …
Tanggal Publikasi:2025-07-17
Gasly Sebut Rumor Bottas ke Alpine 'Banyak Kebisingan' Sambil Jelaskan Fokus Tim
Tentu, ini dia …
Tanggal Publikasi:2025-07-17
Kontrak $11.700.824 yang Menjerumuskan NFL ke dalam Kekacauan
## Kontrak Rp 1…
Tanggal Publikasi:2025-07-17
Seragam Ikonik 1976 Bucs Kembali untuk Musim Ke-50 Franchise
## Nostalgia Me…
Tanggal Publikasi:2025-07-17